Hari pertama puasa




"Ma..besok puasa ya ma ?" Syifa,anakku umur 6 tahun bertanya.
"Insha allah sayang" jawabku sambil terus scrolling instagram.
Heee..maklum kalau ibu-ibu zaman now ya begini...teman terbaiknya hp,kalau ga ngerumpi lewat grup wa,ya scrolling instagram atau facebook.
"Insha allah itu berarti beneran besok ya,ma ?"
Syifa bertanya lagi.
"Kita lihat pengumuman di tv nak,jadi nggak nya"
Kataku datar.
"Oohh....." jawabnya lagi.
Aku tahu dalam pikirannya masih banyak pertanyaan lagi,tapi urung dia utarakan,karena tahu kalau jawaban mamanya singkat dan datar,itu tandanya mamanya sedang sibuk atau tidak mau diganggu.
Untuk anak seumuran dia,memang tak akan pernah puas dengan jawaban seperti itu.Dia masih akan berpikir kenapa harus lihat tv dulu,dan jika aku bilang tentang hilal,pasti dia akan bertanya lagi apa itu hilal ? Kenapa harus ada hilal ? Apa hubungannya dengan kalau puasa besok,dan seterusnya.
Tapi,ya sudahlah...biarkan dia dengan pikirannya sendiri dulu,aku memang sedang ga mood sekarang ini.

"Horeee...besok puasa ya maaa..." syifa bersorak senang setelah mendengar penjelasan menteri agama di tv barusan.
"Iya sayang..berarti syifa besok puasa yaa..kalau dibangunin sahur jangan ngambek yaaa.."
"Oke,maaa..."

Sebenarnya ini kali kedua dia belajar puasa,tahun kemarin dia sempat ikutan puasa,tapi banyak bolong-bolongnya.hari ini puasa,besoknya nggak.besoknya lagi puasa,besok besoknya lagi mulai rewel nggak mau puasa.itu pun kadang ga sampai magrib,semaunya dia saja.
Dipikir-pikir kaya puasa sunah nabi Daud saja,selang satu hari satu hari.
Tapi ya sudahlah namanya juga masih belajar,pikirku waktu itu.
Tapi untuk ramadan tahun ini,targetku adalah bagaimana cara mengajak syifa puasa penuh sampai magrib,syukur-syukur dalam seminggu hanya ada 1 -2 hari saja yang bolongnya.
Kalau untuk hari pertama sih,pasti dia masih semangat,karena besoknya pasti ngumpul sama teman-temannya,dan mereka saling bercerita kalau hari itu mereka berpuasa.jadi malu lah kalau ada salah satu dari mereka yang tidak berpuasa,kalau pun ada,mereka pasti pura-pura puasa,saking ga mau diledek sama teman-temannya yang lain.


*****
Jam 8 pagi,syifa baru bangun.setelah sholat subuh,dia tidur lagi.sengaja aku tidak membangunnya,itung-itung hari libur lah.
Setelah mandi,aku mengajaknya mengaji,tapi dia malah menawar untuk video call dulu sama teman-temannya.
Selama pandemi corona ini,otomatis sekolah berpindah di rumah,dan segala aktifitas di luar rumah ditiadakan,termasuk aktifitas bermainnya bersama anak-anak komplek sekitar rumah.
Sebagai gantinya,mereka melakukan video call,yang tentu saja dengan persetujuan orang tua masing-masing.
"Oke..bentar za yaa..setelah video call kita belajar ngaji.."
"Iya,ma..bentar za koq..cuman pengen nanya apa mereka masih puasa".
Aku tersenyum mendengarnya,ini kan masih jam 9..

***
Syifa masih anteng video call dengan teman-temannya,sayup-sayup terdengar dia bilang kalau dia sedikit kecewa dengan puasa tahun ini,"tidak ada sholat teraweh di mesjid" katanya,apalagi ngaji sore sambil nunggu buka di mesjid.."rindu sama ustadzah Ima" katanya.
Bla..bla..bla..banyak lagi yang dia katakan.
Sebelum kebablasan,aku langsung mendekati syifa,.."udah ya sayang,sekarang giliran mama..mau ngobrol sama mamanya Anisa".
"Anisa,mamanya ada?"
Sebelum syifa bicara sampai lupa waktu,hp nya langsung aku ambil alih.
"Ada tante,sebentar nisa panggilkan.."
"Maaaaa,..
Mamanya syifa mau ngobrol katanya."
Terdengar lengkingan anisa di ujung sana memanggil mamanya.
+ "iya,mah syifa..ada apa ?
- "lagi sibuk yaaa..sorry ganggu.."
+ "Nggak koq..lagi nonton tv..
     Jam segini bawaannya mager (malas gerak)    za"
- "hiiii...sama donk..
   Aku cuman mau bilang makasih,bakwannya maknyusss..."
sambil tak lupa aku acungin jempol ke arah kamera. 😅
+ "alhamdulillah,tapi maap ya sedikit,disimpen nya di atas tembok lagi."
 Dari jauh kelihatan,mukanya sedikit merengut.


- "ga papa,mah...kita bawa aman za..kan sekarang mesti phsycal distancing,jadi yaaa..yang biasanya kita saling bertamu,saling ngobrol di tukang sayur,sekarang ngobrolnya via whatsapp za,yang biasanya saling tukeran makanan,sekarang makanannya kita simpen di tembok samping rumah,atau kalau ga gitu,kita gantungin di pagar depan rumah tetangga".
+ "lucu juga yaaa..kalau dipikir-dipikir"
- "iyaaaa...tapi yo wisss lah..."

Setelah pamitan di telepon,aku ajak syifa belajar ngaji..ga lama,cuman setengah jam za.
Susah ya kalau mau jadi guru buat anak sendiri,kudu ekstra sabar,belum lagi kalau anaknya ngeyel...bikin tensi naik dech...hadeuhhhh...
Beberapa menit lagi mau adzan duhur,aku udah pesan ke papanya syifa untuk sholat berjamaah lagi...habisnya kalau ga digituin,dia suka males jadi imam,ga biasa katanya,ga pede juga..tapi aku tegasin kalau cuman kita bertiga sholatnya,jadi kalau bacaannya ada yang salah,kita makmumnya yang ngoreksi.😅
"Mamaaa..udah duhur boleh yaaa.."
Suara syifa membuyarkan lamunanku.
"Boleh apa sayang..??"
"Buka..." katanya lagi.
Hadeuuuhh,ini anak...udah mulai dech..batinku.
"Gini dech..nanti udah dzuhur syifa bantuin mama bikin takjil...jadi ga usah buka dulu..gimana ?"
"Tapi kan laper,maaa..."
"Nggak sayang,cobain dulu yuuukk"
"Iya dech..." jawabnya sambil sedikit lesu.


******
Niatnya sore ini,aku mau bikin kolak candil.sengaja candilnya aku bikin banyak,biar syifa ada kerjaan,bulat-bulatin candilnya,biar dia rada lupa sama laparnya juga.lagian kalau banyak kan bisa aku kasih ke tetangga juga.
Menjelang ashar,syifa sudah selesai bikin candilnya,seru juga katanya...tapi tetep..pas adzan ashar,dia mulai merengek minta buka lagi.Tapi aku tegasin ke dia kalau waktu ashar ke magrib itu gak lama,jadi ga bakalan terasa kalau nahan puasanya.Dan aku minta dia untuk bantuin mamanya ngasih-ngasihin kolak ke tetangga nanti.Dia setuju.

********
Sebelum magrib,kita antarkan menu takjil ke tetangga sebelah rumah,kiri dan kanan.Dan juga tetangga depan rumah.Pertama-tama,aku ambil kursi plastik yang ada di teras rumah,aku sandarin ke tembok yang memisahkan rumahku dengan tetangga,lalu aku minta syifa buat naik,sambil bawa kresek hitam yang berisi takjil,untuk disimpan di atas tembok.tetangga sebelah kiri dan kanan rumah.Untuk yang tetangga di depan rumah,aku gantungin takjil nya di pagar rumah.sengaja aku tak menyuruh syifa,karena pagar rumahnya terlalu tinggi untuk seukuran dia.
"Beres dech..." kataku "tinggal nanti whatsapp ke mamahnya Anisa,mamahnya Fikri,sama mamahnya Nabil,buat ngambil kolaknya".
"Iya maaaa.." jawab syifa.
Baru saja masuk rumah,niatnya mau mengambil hp,terdengar adzan magrib berkumandang.Alhamdulillah,ga terasa sudah waktunya berbuka.Dan yang lebih senang lagi,syifa akhirnya bisa tamat puasanya sampai magrib.
"Horeeee...magrib ma.."
Katanya sambil langsung menuju ruang makan.Di meja makan,dia langsung baca doa,dan langsung mencicipi semua makanan.Di wajahnya tersirat rasa senang dan bangga juga pastinya sudah menyelesaikan puasa hari ini.
"Selamat berbuka puasa sayang..." batinku.

****
Setelah berbuka,aku baru ingat kalau aku belum whatsapp tetangga yang tadi aku kasih takjil.waduhhh..kalau sampai gak dikasih tau,pasti mubazir tu takjilnya.
Aku langsung ambil hp,sambil nunggu adzan isya pikirku.aku sempetin chat satu-persatu.
Singkat saja,aku tahu ini bukan waktu yang tepat untuk ngobrol-ngobrol.
Aku lihat jam,.."adzan isya nya masih lama.."pikirku,
Aku scroll ig sama facebook dulu dech.."
Heee...penyakit ibu-ibunya yang doyan medsos muncul lagi.tapi bukan buat update status yaaaa..aku cuman pengen nyari resep takjil buat besok yang sekiranya bisa dibantuin syifa lagi.Agar dia semangat untuk berpuasa penuh lagi.
Setelah lama mencari,akhirnya aku menemukan resep "cara buat boba milky choco" judul resepnya.
"Oke,fix.."kataku.
Besok kita bikin boba.
Terdengar adzan isya berkumandang.Dan terdengar pula teriakan syifa "maaaa..udah isya,jangan main hp terus..."😅😅😅😅😅
~~~~~~~~~~~~~~







Cerpen ini pernah diikutsertakan dalam lomba lomba menulis cerpen yang diselenggarakan oleh Https://www.elmarkazi.com
catatan harian
catatan adalah
catatan bahasa indonesia
catatan bagus

Comments

Popular posts from this blog

Mau Jalan-Jalan Kemana Setelah Pandemi Usai? Ini 4 Kawasan Wisata yang Harus Saya Kunjungi Nanti!

Kau Wanita

11+ Cara Meningkatkan Potensi Ekspor Indonesia