Posts

Showing posts from August, 2020

Palestina, bagimu negeri

Image
  Kami dirundung luka nestapa Atas duka yang tak kunjung mereda Damai bumi tak lagi dirasa Semenjak dunia diterpa curiga Kami tak minta dilahirkan Di atas perang yang tak kenal siapa Yang kami ingin hanya menyaksikan Setiap insan bersama saling menjaga Wahai penguasa yang bersahaja, Ijinkan kami tumbuh berjaya Di tanah kami yang tercinta Tanpa dentuman meriam dan senjata Karena yang kami yakini Ini Palestina tempat kami berbagi Cinta damai buatmu negeri Selalu itu yang kami rindui Jika nanti kami mati disini Mohon jangan injak-injak harga diri kami lagi Sudah cukup kami mati berdiri  Karena keserakahan yang kau beri Luka ini luka penduduk negeri Jangan kau tambah dengan beribu ngeri Kami generasi yang tak lelah memberi Untuk Palestina bagimu negeri ____________ Puisi ini pernah diikutsertakan dalam lomba puisi yang diselenggarakan oleh   Https://www.tehAwie.id Gambar diambil dari  Https://www.newsdetik.com , dan  Https://www.kemenlu.go.id

Energi Terbarukan, Solusi melestarikan Barang Tambang Fosil

Image
  Secara geologis, Indonesia terletak diantara 2 pegunungan besar, yaitu pegunungan sirkum Mediterania dan pegunungan sirkum Pasifik, diapit oleh 3 lempengan besar yaitu lempeng Australia, lempengan Eurasia, serta lempengan Pasifik, dan juga terletak antara 3 dangkalan, meliputi dangkalan Sahul, dangkalan Sunda, juga dangkalan pertengahan Australia-Asiatis. Karena diapit oleh 2 pegunungan besar ini pula, menjadikan wilayah Indonesia terdiri dari banyaknya gunung-gunung berapi yang masih aktif. Memang terkesan riskan, mengingat potensi bencana alam serta terjadinya letusan gunung berapi menjadi sangat besar. Namun ada keuntungan lain dengan letak geologis tersebut. Diantaranya, sumber daya alam yang ada di Indonesia meliputi batu-batuan geologi, bahan tambang, gas bumi, batubara serta minyak bumi yang tersedia dan bisa dimanfaatkan sepenuhnya, baik untuk kepentingan dalam negeri maupun untuk kebutuhan ekspor. Contohnya adalah batubara, gas bumi serta minyak bumi yang bisa dijadikan seba

6 Hal berbeda yang hanya ada di Kemerdekaan Indonesia ke-75

Image
Jika biasanya perayaan kemerdekaan RI selalu diperingati dengan meriah serta antusias oleh seluruh rakyat Indonesia, untuk perayaan tahun ini " s edikit agak lain ya ", kenapa ?  Karena seperti yang kita tahu, dunia saat ini tengah berjibaku dengan adanya wabah Covid 19/coronna yang belum juga mereda.  Maka, mau tak mau segala macam selebrasi juga segala kegiatan yang mengundang orang banyak sementara waktu ditiadakan. Gak mau kan , hanya karena kita mengadakan upacara seremonial kemerdekaan RI ataupun lomba agustusan di sekitar tempat tinggal kita, ternyata malah mengundang timbulnya cluster baru covid 19... amit-amit dech_ Tapi, walaupun peringatan kemerdekaan tahun ini bertepatan dengan pandemi, namun bukan berarti tak ada kegiatan sama sekali, buktinya upacara kenaikan hingga penurunan bendera masih tetap dilaksanakan di istana kepresidenan, hanya saja dilakukan dengan prosedur protokol kesehatan. Selain dari itu, coba dech kita amati hal apa saja yang berbeda dari pering

The Writer

Image
Sumber poto :  Https://www.google.com Kirana mulai mengotak-atik laptopnya. Sudah berapa kali dia menggerakkan jarinya di keyboard untuk menulis, tapi seketika itu pula, jarinya mulai menekan tuts "del" untuk menghapus semua yang tadi dia tulis.  " Benar-benar tidak ada inspirasi sama sekali ", batinnya. Dia bingung harus mulai darimana, sedangkan deadline pengumpulan artikelnya tinggal beberapa jam lagi. Apalagi atasan tempat dia bekerja sekarang terkenal sangat disiplin waktu. Setiap ada email masuk, selain untuk memberikan tema artikel untuk hari itu, dia akan menyisipkan tanggal dan pukul berapa artikel itu harus telah sampai di meja kantornya. Walaupun Kirana adalah seorang content writer paruh waktu, dan hanya mengerjakan pekerjaannya dari rumah dan tidak terikat waktu, tapi dia juga adalah seorang ibu rumah tangga dengan tiga orang anak, yang masih butuh bimbingannya. Biasanya dia akan menulis jika pekerjaan rumahnya telah selesai. " Arrrrghhhh... "

Home sweet Home, dan tsunami Palu 2018

Image
Sebuah film pendek yang menceritakan tentang situasi di kota Palu, sesaat setelah tsunami menerjang kawasan tersebut pada tahun 2018 lalu. Film yang disutradarai oleh Muhammad Ifdhal ini berkisah tentang kehidupan keseharian Pak Tahid Abdullah ( 40 th ) beserta putrinya, Farah  yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Saat tsunami menerjang kawasan pemukimannya, pak Tahid harus kehilangan istrinya dan kini dia harus merawat putrinya seorang diri. Bukan hanya itu saja, dia pun harus kehilangan rumah tempat tinggalnya dan terpaksa harus tinggal di huntara ( hunian sementara ). Kondisi huntara ini memprihatinkan, dengan dibangun dengan bahan seadanya, berdinding triplek serta GRC, juga atap seng yang membuat kondisi rumah menjadi sangat panas serta tidak nyaman. Apalagi dengan kipas angin yang rusak yang dimilikinya, membuat dia dan putrinya merasa tak betah berlama-lama disitu. Setiap hari Pak Tahid mengais puing-puing rumahnya yang kini telah rata dengan tanah, berharap ada sisa-sisa b

Membangun Rumah Impian

Image
Tepat di tahun 2014, kami membeli sebuah rumah di kawasan Bandung timur. Tak jauh dari tempat kami mengontrak rumah sebelumnya. Dengan bantuan mertua, suami mencari sebuah rumah murah di kawasan perumahan lama. Karena memang, budget keuangan kami hanya cukup membeli rumah dengan harga murah, dengan harapan bisa dilakukan renovasi kedepannya. Sedangkan, untuk mengambil rumah secara kredit rasanya kami belum siap mengingat pengeluaran kami yang dirasa masih terlalu besar dibandingkan dengan penghasilan setiap bulannya. Takutnya, jika mengambil kredit rumah, ditengah jalan kami mandeg,  tidak bisa membayar angsuran setiap bulannya. Ada 2 rumah yang menjadi pilihan kami saat itu. Pertama, sebuah rumah di pinggir jalan, di belakang perumahan tempat kami mengontrak. Yang kedua, sebuah rumah di perumahan lama yang sepi terletak di sebuah bukit, dengan jalan menanjak dan masih dikelilingi kebun-kebun serta rumah-rumah kosong dan rusak yang ditinggalkan pemiliknya. Kenapa akhirnya kami memilih

Layaknya Hibernasi

Image
  Layaknya Hibernasi Aku memilikimu hanya dalam mimpi Dan saat aku terbangun Kau hilang... Tak berbekas...            Jika malam datang             Dan sunyi senyap memanggilku             Aku bersiap..            Mengumpulkan ilusi dan mimpi            Merancang peraduan bertemu denganmu            Walau hanya dalam tidur lelapku. Layaknya sebuah hibernasi Tubuhku melemah Napasku perlahan Dan suhu tubuhku mendekati titik beku Jika kau terduduk disisi              Layaknya hibernasi              Aku tak kan bisa terbangun              Hingga musim berganti              Dan kau berkata              Kucinta kau sahabat kecilku _Lia Sukriati_ Puisi ini pernah diikutsertakan dalam lomba puisi yang diselenggarakan alinea publishing. Sumber poto : www.sulsel.idntimes.com 

Setitik

Image
Setitik  Laki-laki yang bersawo matang itu bernama Nurdin. Ustadz Nurdin begitu orang kampung memanggilnya. Perawakannya sedang, tidak tinggi juga tidak pendek. Umurnya menginjak 28 tahun ini. Ini tahun kelima, dia tinggal di desa itu...salah satu desa terpencil di sudut kota sumedang. Banyak orang yang bertanya-tanya, kenapa dia tinggal disitu. Dia bukan orang asli sunda. Orang tuanya campuran betawi dan sunda banten. Jika ada yang berpikiran, mungkin dia tinggal disitu, karena dia menikah dengan gadis pribumi disana...tidak juga, sampai sekarang dia masih dalam status lajang,alias belum menikah. "Nasib... Nasib yang membawaku ke sini.. juga Takdir Allohu Robbi..." selalu dia mengeluarkan jawaban itu, apabila ada yang bertanya kenapa dia mau tinggal di desa terpencil seperti itu. Perkenalannya dengan desa itu, berawal dari program kuliah kerja nyata yang menempatkannya disana, saat itu dia kuliah di salah satu perguruan tinggi di bandung Saat itu, demua mahasiswa diwajibkan